Selasa, 02 Februari 2010

Idealisme

Idealisme itu kentut...jika sudah terasa idealnya segera dikeluarkan
Idealisme itu tai...jika sudah kebelet jangan coba untuk ditahan
Idealisme itu..............
Banyak orang mengklaim dirinya idealis. Banyak juga yang mengklaim dirinya konsisten.
Tapi idealis pada apa? idealis pada tataran yang seperti apa?
Idealis pada dirinya sendiri? idealis untuk kepentingannya sendiri?
Konsisten pada kemauanya sendiri? konsisten pada kekayaannya sendiri?
Idealisme itu hanya ada pada tiang listrik...karena hanya dia yang sampai sekarang tetap tegak.
Idealisme itu hanya ada pada benda-benda mati...yang tak bisa goyah dengan mimpi.
Idealisme itu...ah sekarang tinggal angan-angan saja....

Senin, 18 Januari 2010

Saat Terakhir

Lagu yang sebenarnya sangat tak kusuka
Tapi langsung menjadi begitu indah karena lagu ini mengantarkan aku padamu....
Mengantarkan aku pada setiap kenangan bersamamu
Karena memang...tak ada lagi kenangan-kenangan baru setelahnya...
Saat ini, sekarang ini...serasa kau menari-nari didepanku...
Senyummu, marahmu, hingga tangismu, tergambar jelas dimataku

Juga kerelaanmu menuruti setiap perintahku...
Kerelaanmu berbagi setiap cuil makanan yang nyaris masuk bibirmu
Kerelaanmu mendengarkan setiap marah dan makianku
Seperti malam itu, kau rela duduk menunggu di dipan reot itu sambil membawa buku tulis lusuhmu...
Aku masih ingat benar ekspresi wajahmu...setengah cemberut kau terus menggerakkan kaki dan tanganmu karena kelelahan...
Tapi, tetap saja kau tak beranjak...kau terus menungguku di tempat itu....

Kau memang penurut. Entah kau memang suka atau terpaksa...
Maka, kau menurut saja ketika kupaksa membaca beberapa kali kalimat yang sama..
Kau juga menurut saja ketika kuminta menghafal beberapa kata tiap harinya...
Bahkan, kau juga menurut saja ketika sesekali kucubit tanganmu....
Semua sikap kerasku, justru tak melunturkanmu...tapi membuatmu bersemangat...
Dan, memang, akhirnya dengan bangga kau bisa lepas dari sebutan bodoh! tolol!
Kaupun bisa masuk sekolah favorit. Hal yang tak bisa dilakukan kakak-kakakmu...

Aku terus membentakmu, aku terus memakimu.....
Aku berusaha membuka matamu akan indahnya mimpi, yang sekalipun tak pernah bisa kuraih...
Dan, sepertinya kau menyukainya. Sepertinya kau juga ingin mengejarnya...
Tapi, siang itu merusak semuanya...siang itu memupus semuanya.....
Siang itu pun merusak mimpi dan semua anganku...
Siang itu merusak kebanggaanku akan kamu.....
Siang itu...merusak satu sayap kebahagiaanku....

Jika memang itu takdir, maka aku sangat membencinya...
Seandainya bisa, aku ingin membalik semuanya...
Seandainya bisa, aku ingin kau menjelma.....
Saat itu, aku berjanji aku tak akan melepaskanmu....
Aku akan berada di dekatmu...menemanimu mengejar mimpimu.....

Dedicated to my lil bro, Sandi.............................................

Sabtu, 02 Januari 2010

Masa Itu

Sepertinya aku masih ingin menjadi 22 tahun yang lalu. Aku ingin berenang dan menari disana. Begitu bebasnya.
Sepertinya aku masih ingin di rumah itu. Belajar dengan penerangan lampu minyak. Dua kakakku di sisi kanan dan kiriku. Mereka mengawasi setiap huruf yang coba ku lafalkan.
Sepertinya aku masih ingin disitu. Menaiki sepeda mini hitam yang sama sekali tak baru. Sepeda yang menemani setiap pagiku.
Aku rindu suasana itu, aku rindu keindahan itu. Aku rindu cerita dan kehangatan itu.
22 tahun tlah berlalu dan aku sadar tlah menyia-nyiakan semuanya. Aku tak menggunakannya.
22 tahun tlah berlalu dan aku tak mungkin kembali kesana. Ke teduh yang biru.
Sekarang aku disini. Menatap setiap mimpi...
Sekarang aku....................................................................